Senin, 02 Januari 2017

ALUFOIL DAN TEKNIK CETAK & REPRODUKSI

Tentang Alufoil

Aluminium foil merupakan paduan aluminium yang dibuat dalam bentuk lembaran tipis.Ketebalan aluminium foil berkisar 0,2 mm dan mengandung sekitar 92% sampai 99% aluminium.Aluminium foil tersedia dalam berbagai ukuran dan karakteristik dan terutama digunakan untuk mengemas berbagai barang.Aluminium foil kadang juga dilapisi plastik sehingga membuatnya lebih kuat.

Sejarah Aluminium Foil
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 timah foil umum digunakan.Timah foil memiliki sifat lebih keras dan cenderung memberikan ‘rasa timah’ ke makanan yang dibungkus di dalamnya.Timah foil mulai digantikan aluminium foil pada tahun 1910 dan penggunaannya segera menyebar ke seluruh dunia.
Penggunaan Aluminium Foil
Terdapat berbagai penggunaan aluminium foil seperti untuk bahan insulasi panas, pelindung, dll.Namun penggunaan yang paling umum tentu saja sebagai kemasan dan alat memasak.Aluminium bekerja baik sebagai penghambat oksigen dan cahaya. Kedua elemen tersebut dikenal mampu mengubah tekstur dan rasa makanan.Ini berarti selain berperan sebagai pembungkus, aluminium foil juga akan membuat makanan lebih awet sekaligus menjaga cita rasanya.
Rancangan Fungsional alufoil Bag
a. Untuk mengemas makanan semi basah, atau cair dengan kadar air tinggi
b. Fleksibel dan tahan suhu sterilisasi, terdiri dari tiga lapisan yaitu
      – Lapisan luar : terbuat dari poliester triptalat (PET) yang tahan tekanan dan suhu tinggi, dapat di-print dan mempunyai daya lindung mirip gelas atau kaleng.
      – Lapisan tengah : berupa aluminium foil yang berketahanan tinggi terhadap cahaya, gas, air, oksigen dan mikroba.
      – Lapisan dalam : terbuat dari modified polipropilen (MPP) yang berfungsi sebagai adesif bagi aluminium foil dan tidak bereaksi dengan kebanyakan senyawa pada bahan makanan.
KEUNGGULAN
1) Ketahanan.
      Tahan suhu dan tekanan tinggi pada proses sterilisasi basah. Kemasan yang telah terisi pangan juga mempunyai ketahanan yang tinggi selama penyimpanan, distribusi, dan pemajangan yang normal.

2) Inert.
         Kemasan tidak bereaksi (inert) dengan senyawa-senyawa yang terdapat pada bahan pangan.
3) Kemudahan dan Murah.
      Pekerjaan pengawetan bahan pangan dengan sterilisasi menjadi jauh lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah. Pangan yang terkemas di dalam RP juga lebih ringan dan mudah dibuka (hanya disobek).

Teknik cetak & Reproduksi
Seorang Desainer Grafis harus memiliki pengetahun mengenai teknologi Grafika dari mulai pracetak-cetak hingga pacsa cetak, sehigga dapat menghindari pemakaian elemen desain yang sangat riskan pada teknik cetak, dan sisi baiknya dapat lebih memaksimalkan ide lebih efesiensi dan kreatif.
Teknik cetak yang sering digunakan antara lain :
1.     Cetak Offset (Offset Printing)
2.     Cetak Flexografi (Flexography Printing)
3.     Cetak Rotogravure (Rotogravure Printing)
4.     Cetak Sablon (Screen Printing)
5.     Cetak digital (Digital Printing)
Cetak offset 

adalah suatu teknik mencetak dengan menggunakan pelat yang datar sebagai acuan cetak.
Berdasarkan cara pemasukan material kertas yang akan di cetak, mesin cetak Offset dapat dibagi dua:
1.     Mesin cetak lembaran (sheet fed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas lembaran.
2.     Mesin cetak gulungan (Web fed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas roll/gulung.
Cetak offset sheeted banyak digunakan untuk mencetak pekerjaan seperti majalah, buku, brosure, kalender, poster dll.
Cetak Web offset digunakan untuk mencetak Koran, tabloid, buku atau majalh yang menggunakan kertas yang lebih tipis disbanding cetak sheetfed.
Ciri khas cetak Offset Sheetfed
–       Cocok untuk mencetak diatas kertas dengan berat sekitar 100-270 gram
–       Cocok untuk mencetak dengan jumlah sekitar di atas 1000exp hingga 10.000 exp.
–       Cocok untuk mencetak majalah, buku, brosur dan lainnya dengan kualitas tinggi.
Ciri khas cetak Offset Webfed
–       Cocok untuk mencetak diatas kertas dengan berat sekitar dibawah 100 gram
–       Cocok untuk mencetak jumlah cetak sekitar ratusan ribu exemplar
–       Kecepatan lebih tinggi disbanding cetak dimesin sheetfed
–       Dapat langsung mencetak pada kedua sisi kertas.
Cetak Gravure
Cetak Rotogravure adalah suatu teknik cetak yang menggunakan Silinder sebagai acuan cetaknya, dan sering disebut dengan cetak dalam oleh karena tinta yang berada dibagian dalam image area dialihkan dari Silinder langsung ke media cetak. Pembentukan gambar pada silinder dapat menggunakan teknologi  Laser, Direct Etching atau Engrave Helio, sehingga terbentuk sel kecil dengan kedalaman tertentu. Cetak Gravure banyak digunakan untuk mencetak kemasan permen, rokok, plastic tipis, alumunium foil ataupun flexible packaging.
Ciri-ciri cetak Rotogravure
–       Cocok untuk mencetak diatas plastic tipis, alumunium foil, material transparent atau apaque.
–       Cocok untuk mencetak oplah yang tinggi
–       Cocok untuk mencetak jumlah warna lebih dari 8 warna.
–       Warna lebih konsisten dibandingkan denga teknik cetak lainnya.
Cetak Flexografi 
adalah suatu teknik cetak yang menggunakan acuan cetak berupa pelat dari karet atau photopolymer. Cetak flexografi dikenal juga sebagai cetak tinggi karena tinta dialihkan dari area cetak yang lebih tinggi ke media cetak. Pemindahan tinta ke pelat cetak melalui rol transfer yang disebut Anilox dan terbuat dari tembaga (Cu) atau keramik. Pemahaman sederhana cetak fleksografi dapat kita lihat pada prose’s pembuatan stempel. Cetak flexografi banyak digunakan untuk mencetak kemasan label, corrugated (karton gelombang).
Ciri khas cetak Flexografi :
–       Cocok untuk material berupa karton gelombang
–       Cocok untuk mencetak dengan jumlah cetak tinggi
Cetak sharing atau screen printing adalah suatu teknik cetak yang menggunakan Silk Screen sebagai acuan cetaknya. Cetak saring dikenal juga sebagai cetak sablon. Cetak sablon ini memiliki kualitas yang bervariasi. Banyak digunakan untuk pencetakan kaos, gelas, seng, mika, plastic, kertas dan lainnya. Saat ini teknologi cetak sablon sudah menerapkan system Computer to Screen, yang dapat menghasilkan kualitas tinggi.
Ciri khas cetak sablon :
Dapat mencetak diatas hampir semua benda padat, seperti gelas, kaca, keramik, aluminium, seng, mika, plastic, kertas dan lainnya. Karena dilakukan manual (kecuali yang sudah menerapkan teknologi Computer To Screen).
Digital Printing

Cetak digital atau Digital Printing adalah suatu taknik cetak tanpa melalui proses pembuatan acuan cetak, melainkan melalui proses digital atau any printing completed via digital file. Semua proses pencetakan dilakukan dan dikontrol secara digital dan memiliki metode penintaan yang berbeda sesuai teknologi masing-masing. Di Indonesia saat ini istilah digital printing agak rancu karena perusahaan yang mengaku memiliki jasa digital printing didalamnya berbagai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar